Sekda Kota Malang, Budaya Jawa Perlu Sentuhan IT Biar Tampil Menarik
HUMAS - Budaya adalah suatu cara hidup yang dikembangkan dan dimiliki oleh sebuah kelompok yang dibawa atau diwariskan sejak lama dari generasi ke generasi. Namun semenjak adanya globalisasi, banyak budaya yang dari luar masuk ke dalam negara dan perlahan-lahan menggerus Budaya Asli.
" Mungkin pada saatnya kita harus berguru ke Suriname. Sekarang yang namanya majalah atau koran tulisan bahasa Jawa honocoroko itu hanya ada adi Suriname. Partai politik etnis Jawa disana menamakan diri Partai Pendowo Limo. Saat Pertama Perdana Menteri kunjungan ke Indonesia ke Keraton Jogja, Wartawan Indonesia mewawancarai pakai Bahasa Inggris dijawab pakai kromo inggil. Itulah yang dilestarikan etnis Jawa di Suriname," kata Walikota Malang Sutiaji yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Malang, Dr H Wasto ,S.H di Acara Peresmian Museum Ganesya di Halaman Hawaii Waterpark Kota Malang (12/07).
Waskito mengaku bahwa memang Budaya Jawa saat ini sudah tergerus. Salah satu contohnya Tulisan jawa (honocoroko) sudah tidak pernah digunakan lagi di media cetak maupun elektronik skala lokal. Untuk kembalinya melestarikannya, lanjutnya, perlu dibangun museum peninggalan Jawa dengan harapan Budaya asli Jawa tidak tergerus oleh jaman.
"Yang namanya benda-benda keris kala itu merupakan senjata dalam rangka untuk mempertahankan dan memerdekakan kita sehingga anak-anak harus kita edukasi melalui sejarah itu termasuk budaya seninya. Dengan museum ini diharapkan sebagai representasi dari laboratorium kehidupan dibeberapa waktu lampau,"tambahnya.
Dia menambahkan butuh penyesuaian di era IT tentang bagaimana Budaya Jawa misalnya wayang dengan tampilan IT, mungkin 3D atau 4D sehingga menarik bagi generasi saat ini supaya ketertarikan itu memicu untuk mempelajari dan mencintai yang pada saatnya akan menjadi kebutuhan.
" Negara-negara yang jaya itu tidak meninggalkan budayanya. Misalnya Jepang kemajuan yang dicapai tanpa meninggalkan budaya yang dimiliki, oleh karena itu marilah kita mewariskan kepada generasi kita karena kita hanya meminjam sementara. Bumi ini adalah warisan anak-cucu kita mudah-mudahan kita mampu mewariskan budaya yang selama ini kita miliki,"tegasnya. (sus/dhn)