Gusdur Ajak Semua Insan Pendidikan Akrabkan Diri Dengan Teknologi Informasi
Humas - Wakil Bupati Malang, H Sanusi, yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Malang, Abdurrachman, membuka Lomba Pameran dan Gebyar Seni dengan pemotongan pita di Halaman Dinas Pendidikan Kabupaten Malang (04/05). Gus dur -Panggilan akrab Abdurrachman- disambut dengan Tari Topeng Malangan. Gusdur juga sempat mengunjungi beberapa stand pameran yang diikuti oleh 33 kecamatan se Kabupaten Malang itu.
Kegiatan gebyar seni dan lomba pameran ini merupakan acara puncak dari serangkaian kegiatan Hardiknas Tahun 2019. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, M Hidayat, Pejabat Struktural Dinas Pendidikan, serta Bapak dan Ibu Guru di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.
Gusdur mengaku sangat kagum dengan hasil produk-produk yang dipamerkan oleh SMP kecamatan Wajak. Produk-produk itu adalah minuman daun sirih dan obat nyamuk daun sirih yang dikelola sendiri oleh SMP Kecamatan Wajak secara kolaboratif.
"Perlu di viralkan, difoto dan diberi tulisan tentang pengelolaannya dan kemudian dimasukkan di FB agar terpromosi,"ujarnya.
Indonesia saat ini, lanjut Gusdur, sudah memasuki era revolusi industri 4.0 atau era digital. Artinya banyak hal-hal yang sudah terdigitalisasi termasuk pembelajaran dan pemasaran hasil produk.
"Produk daun sirih itu kalau dipasarkan melalui digital akan lebih efektif dan efisien. Termasuk produk kerajinan lainnya, "katanya.
Oleh karena itu, Pria ramah ini mengatakan, para insan pendidikan harus mulai akrab dengan teknologi digital meskipun diakuinya ada dampak negatifnya, namun dampak positifnya lebih banyak.
"Negatifnya keakraban keluarga jadi berkurang karena banyak komunikasi dengan yang lebih jauh, tapi positifnya akan memberikan kompetensi yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih efektif, termasuk pembelajaran berbasis teknologi informasi,"ujarnya.
Dia memberi contoh sistem pembelajaran di beberapa universitas di Jakarta yang sudah menggunakan media sosial sebagai sarana pembelajaran.
"Ini kelebihan dari teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan dalam mempercepat apa yang ingin diketahui termasuk program-program Kabupaten Malang, "tegasnya.
Untuk menghindari dampak negatif dari teknologi informasi, kata Gusdur, Pendidik perlu menanamkan karakter pendidikan Bangsa Indonesia terkait moralitas, budi pekerti yang luhur, dan akhlatul kharimah kepada peserta didik dengan sabar.
"Mengajar di komunitas yang varietif ini diperlukan kesabaran yang tinggi. Mesti murid-murid kita nakal, namun dengan nasehat dan doa guru yang sabar insyaallah murid kita akan menjadi manusia yang berhasil, "pesannya.
Senada dengan Gusdur, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr M Hidayat MM berharap agar peserta didik mampu beradaptasi dengan teknologi informasi saat ini dengan mengedepankan penguatan karakter, yakni karakter moral dan karakter kinerja.
"Karakter moral adalah relijinya. Kalau dasarnya ini salah, nanti dewasanya juga salah. Yang kedua karakter kinerja berupa sikap kerja keras, tepo seliro dan trengginas. Ini yang ingin saya kedepankan. Tentu saja harus dibarengi empat kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik yakni berfikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif, "katanya.
Salah satu solusi untuk mencapai itu, lanjut Hidayat, melalui berbagai macam literasi. Salah satunya meningkatkan kreatifitas seperti mendaur ulang atau seni (sus)