Sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Jenjang SMP Tahun 2021
HUMAS - Pendidikan abad 21 harus dapat membekali peserta didik dengan keterampilan belajar dan berinovasi, Keterampilan menggunakan teknologi informasi dan kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.
"Keterampilan-keterampilan inilah yang disebut Kecakapan Hidup Abad 21. Salah satu prasyarat untuk mewujudkan kecakapan hidup Abad 21 adalah Kemampuan Literasi,"demikian penuturan Kepala Bidang SMP Bapak Koko Subagio pada Kegiatan Sosialisasi Asesmen Komopetensi Minimum (AKM) di Grand Pujon View Hotel Kamis (26/11).
Beliau menambahkan AKM dirancang untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Asesmen Literasi Membaca bertujuan untuk mengukur kemampuan memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar bisa produktif di masyarakat.
"Sedangkan Asesmen numerasi digunakan untuk mengukur kemampuan berfikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, alat matematika untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari pada berbagai berbagai konteks yang relevan,"jelasnya di depan wakil kepala sekolah bagian kurikulum baik Negeri, Satap, maupun Swasta.
AKM merupakan salah satu bagian dari Asesmen nasional disamping Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Asesmen nasional dirancang pemerintah untuk menggantikan Ujian Nasional (UN) atau Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). AKM bertujuan untuk mengukur capaian murid dari hasil belajar kognitif pada literasi dan numerasi.
"Survei Karakter digunakan untuk mengukur capaian murid dalam belajar sosial emosional untuk mencetak profil pelajar pancasila. Sedangkan, survei lingkuangan belajar digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah,"jelasnya mengakhiri.