Uji Coba PTM Terbatas Mulai Dilaksanakan di Semua Jenjang
PemkabMalang,Dispendik - Sekolah Tatap Muka Terbatas mulai dilaksanakan di sebagian sekolah di Kabupaten Malang dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dalam surat edaran tertanggal 1 April menyatakan sekolah dapat menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas setelah sekolah-sekolah memenuhi persyaratan yakni
1. Memenuhi daftar periksa Dapodik 2. Membentuk Satgas Covid-19 di Satuan Pendidikan 3. Membuat kesepakatan dengan komite sekolah 4. Berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 5. Membatasi Pelaksanaan Uji Coba PTM sesuai prosedur yang ditentukan dalam keputusan bersama 4 menteri.
Pembelajaran Tatap Muka terbatas ini diikuti oleh siswa dari semua jenjang dari PAUD , SD hingga SMP dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Siswa diwajibkan menjaga jarak minimal 1,5 meter dari siswa lainnya. Jumlah peserta didik dalam satu kelas maksimal 15 atau 30 persen dari kapasitas kelas. Jam pembelajaran maksimal tiga jam sehingga sekolah diharuskan membagi rombongan belajar dalam beberapa shift. Saat pergantian shift, sekolah juga diharuskan melakukan penyemprotan kelas menggunakan disinfektan. Sebelum masuk kelas, petugas akan mengecek suhu tubuh setiap siswa, jika siswa memiliki suhu tubuh diatas 37,3 derajat celcius, sekolah bisa menyarankan siswa untuk istirahat dirumah. Sebelum masuk kelas, siswa diwajibkan mencuci tangan dan memakai masker. Siswa juga diwajibkan membawa bekal dari rumah dengan gizi yang seimbang.
Ketika dimintai konfirmasi, hampir semua orang tua siswa mengaku lebih suka putra/putrinya belajar di sekolah. Sri Wiji Utami misalnya, dia mengatakan siswa hanya membuka buku beberapa menit dan setelahnya anak akan bermain game atau bermain diluar bersama teman-temannya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Julian Effendy, menurutnya belajar di rumah akan membuat siswa melupakan pelajarannya.
"Anakku kalau tidak ada guru lesnya pasti sudah melupakan pelajaran sekolahnya. Anakku lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain HP,"katanya.
Semua orang tua siswa ketika diwawancarai mengaku sekolah dimana putra-putrinya belajar sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.