Detail Berita

HUT Himpaudi ke 14, Mulai Senam Masal Sampai Pembagian Bakso Gratis

HUMAS - Panas terik sinar matahari pagi tidak menghalangi ribuan peserta untuk tetap bersemangat mengikuti Gebyar PAUD Peringatan HUT HIMPAUDI ke 14 di Stadion Kanjuruhan Selasa (10/09).

Dengan ditemani musik berjudul "Anak Paud", peserta terutama ibu guru dan walimurid PAUD yang kompak mengenakan baju warna hijau dan sebagian lainnya warna merah berjoget dengan senyum dan tawa. 

Tepat pukul 08.30, Plt Bupati Malang beserta Bunda PAUD Ibu Anis Zaida tiba di Tribun Stadion Kanjuruhan. Kedatangan mereka diiringi lagu "Hari Pertama Sekolah" yang juga diikuti oleh joget dari peserta. 

Dalam sambutannya, Bapak Imam menjelaskan Sebagian orang tua menyerahkan pendidikan anaknya kepada guru yang menjadi bagian dari sekolah.  Para orang tua berharap dengan menyerahkan ke sekolah, anaknya bisa berkembang dengan baik dan mendapatkan nilai terbaik. Menurutnya, apa yang dilakukan sebagian orang tua tersebut merupakan sebuah tindakan yang kurang tepat.

"Jika orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah berarti orang tua tidak mau tahu dan lepas tangan akan perkembangan anak. Bila hal tersebut terjadi, harapan orang tua akan nilai anak yang baik tidak akan terwujud. Begitupun perkembangan anak tidak akan berjalan secara maksimal,"ujarnya dengan tegas. 


Sementara itu,  Plt Bupati Malang, Bapak Sanusi, banyak menghimbau ibu walimurid untuk memahami stunting pada anak sejak usia dini. Beliau berpesan  bunda harus mulai mewaspadai stunting dan mengenali gejalanya, agar dapat melakukan pencegahan sedini mungkin.

"Stunting dan kerdil itu berbeda. Stunting adalah tinggi badan tidak sesuai dengan rata-rata seusianya diikuti penurunan kognitif. Ini disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi di seribu hari pertama kehidupan. Kalau kerdil disebabkan oleh faktor genetik, "ujarnya. 

Puncak acara yang bertemakan "Mencegah Stunting Sejak Dini dan Menumbuhkan Rasa Cinta NKRI" ini adalah melakukan senam GEMARI (gemar Makan Ikan). 6532 anak, 5077 ortu,  serta 1492 guru kompak mengikuti gerakan instruktur senam dengan wajah ceria meski sinar matahari sedikit membakar kulit. 

Pembukaan acara ini ditandai dengan pelepasan 1400 ekor burung dari 14 sangkar dengan diiringi lagu "PAUD kabupaten Malang". Makna dari pelepasan ini adalah simbol kebebasan berkreasi, berfikir,  serta bebas untuk menjadi SDM Unggul yang berguna bagi nusa dan bangsa. Sementara, 14 sangkar dimaknai sebagai usia HIMPAUDI yang ke 14.

"Teriring satu doa semoga Anak Usia Dini bebas stunting, Pendidik PAUD semakin cerdas dan berkualitas,serta HIMPAUDI semakin jaya, "ujar Ketua Himpaudi Provinsi Jatim Bapak Imam. 

Bapak Sanusi didampingi Bapak Imam juga meresmikan stand "Doelenan" yang tersebar di dalam Lapangan Stadion dengan pemukulan kentongan. Stand ini diprakarsai oleh Dinas Kesehatan, DLLAJ, dan Dinas Perikanan. Bapak Sanusi berharap dengan adanya kegiatan ini mainan tradisional bisa diperkenalkan kepada anak-anak masa kini, sehingga tidak punah dimakan jaman ditengah menjamurnya gadget dikalangan anak muda. 

Stand DLLAJ misalnya, sambil bermain ular tangga,  mereka mengajarkan tertib berlalu lintas dengan metode pembelajaran menari dan bernyanyi. Para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini secara bergantian. 

Sementara itu,  di stand Dinas Perikanan,  tampak petugas membagikan bakso daging ikan lele secara gratis kepada anak usia dini.

Berita Lain