Detail Berita

Kadisdik Berharap Uji Coba PTM Bisa Dimulai Lebih Awal dari Jadwal Pemerintah Pusat

Pemkabmalang,Dispendik - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Bapak Rachmat Hardijono menerima vaksin Covid-19 dosis kedua. Hari ini keluarga besar Dinas Pendidikan Kabupaten Malang mengikuti Vaksinasi Covid-19 dosis kedua di RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Vaksinasi Dosis kedua ini juga diikuti oleh Pendidik dan Tenaga kependidikan Se Kabupaten Malang yang bertugas di Sekolah Negeri dan Korwilcam yang tersebar di 59 Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes).

"Dengan adanya vaksinasi ini saya berharap Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa segera dimulai lebih awal. Saya juga berharap vaksinasi ini bisa membentuk kekebalan tubuh dan memberi perlindungan tubuh agar tidak sakit akibat Covid-19,"ujarnya.

Dijelaskan, Sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang bisa melakukan uji coba PTM apabila sekolah-sekolah tersebut memenuhi daftar periksa dan dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang sangat ketat.

" Daftar periksa meliputi ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan ( Toilet bersih dan layak, sarana cuci tangan dengan air mengalir, disinfektan), kemampuan mengakses fasilitas kesehatan, kesiapan menerapkan wajib masker, memiliki thermogun, memiliki pemetaan warga satuan pendidikan yang memiliki comorbid tidak terkontrol, tidak memiliki transportasi yang aman, memiliki riwayat perjalanan dari daerah dengan tingkat Covid-19 yang tinggi atau riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif Covid - 19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri. Daftar periksa terakhir adalah mendapatkan persetujuan komite sekolah atau perwakilan orang tua/wali," ujarnya.

Selain memenuhi daftar periksa dan protokol kesehatan yang ketat, beliau menambahkan, sekolah juga diharuskan untuk berkoordinasi dengan Tim Satgas setempat untuk melakukan PTM.

"Untuk SMP bisa berkoordinasi dengan Satgas Kecamatan, Untuk SD bisa berkoordinasi dengan Satgas Desa/Kelurahan, untuk PAUD bisa berkoordinasi dengan satgas Dusun,"tegasnya.

Beliau mengatakan Vaksinasi bukan syarat wajib bagi sekolah untuk bisa melakukan PTM, hanya saja vaksinasi diharapkan menambah kepercayaan kepada masyarakat dan Satgas bahwa PTM tidak akan menciptakan klaster baru.

"Saya yakin dengan minimal 70% pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan yang sudah vaksinasi, Masyarakat dan Tim Satgas semakin percaya bahwa PTM di sekolah tersebut aman,"katanya.

Ditambahkan, guru diharapkan peduli kepada kesehatan siswanya saat PTM dilaksanakan. Guru harus memberikan extra pengawasan dan mensosialisasikan protokol kesehatan dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Kadang siswa itu suka bergantian masker dengan temannya. Kalau tidak di kelas ya di WC. Untuk mengatasi hal ini, Guru harus mengawasi dan melarang hal tersebut. Guru harus tidak boleh bosan mengingatkan siswanya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan PHBS,"ucapnya.

Beliau mengungkapkan vaksinasi akan diberikan ke pendidik dan tenaga kependidikan baik negeri maupun swasta. Namun saat ini, katanya, Jumlah vaksin yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang masih terbatas.

"Data jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah swasta sudah kita kirimkan ke Dinas Kesehatan. Insya allah vaksinasinya akan dimulai akhir maret atau Bulan April,"ujarnya.

 

Oleh   : Susilo Umardani

Editor : Susilo Umardani

 

Berita Lain